Senin, 01 Februari 2010

Listrik Statis

Dalam kelistrikan dikenal ada dua jenis muatan listrik yakni muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Bagaimana benda dapat bermuatan listrik ? Pertanyaan tadi akan terjawab setelah kita tinjau apa yang disampaikan oleh Thomson, Rutherford dan Niels Bohr dalam Teori Atom. Sebuah benda tersusun dari molekul-molekul dan atom-atom. Di dalam atom terdapat inti atom yang tersusun oleh proton dan neutron sedangkan di luar inti elektron berputar mengelilingi dalam orbit-orbit elektron. Proton dalam inti bermuatan positif sedangkan elektron bermuatan negatif.
Benda yang memiliki jumlah proton dan elektron yang seimbang (sama) dinyatakan dalam keadaan netral, hal ini disebabkan jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. Benda akan bermuatan positif jika jumlah proton pada benda tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah elektron, sedangkan apabila jumlah elektron yang dimiliki benda lebih banyak dari jumlah proton maka benda tersebut dinyatakan bermuatan negatif.

Benda yang netral dapat menjadi bermuatan listrik melalui dua cara yakni,

1. Digosok dengan benda lain, sehingga menyebabkan perpindahan elektron dari benda satu ke benda lainnya.
2. Induksi listrik, yakni terjadi pemisahan muatan-muatan listrik pada benda karena di induksi (didekati) oleh benda lain yang bermuatan listrik.

Medan listrik di sekitar muatan listrik.
Sebuah muatan listrik akan menghasilkan sebuah medan listrik di sekitarnya dalam pola radial. yang digambarkan dalam pola garis-garis gaya medan listrik sebagai berikut :


Sifat-sifat muatan listrik
Muatan-muatan listrik sejenis saling menolak (tolak-menolak) sedangkan muatan-muatan listrik tidak sejenis saling menarik (tarik-menarik). Interaksi gaya antara muatan-muatan di atas disebabkan adanya medan listrik yang ditimbulkan oleh setiap muatan.

0 komentar: